Lebak (MKNews)- Akibat kemarau panjang, sedikitnya 20 hektar lahan sawah milik petani di Kampung Nehner, Desa Buyutmekar, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, alami kekeringan dan gagal panen. Sehingga para petani harus gigit jari.
” Sudah tiga bulan sawah sudah tidak produktif akibat kekeringan dan menyebabkan gagal panen, sehingga para petani harus kesusahan mencari beras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari ditengah tingginya harga beras. Saat ini lahan sawah milik para petani kekeringan dan tanaman padi mati sehingga tidak mengahsilkan apa – apa,” Kata Majen salah seorang petani warga setempat, Minggu (6/8).
Majen mengatakan, sudah tiga bulan jalan ia tidak beraktivitas mengurus lahan sawah dan sudah dua kali tanam. Namun, padi tidak menghasilkan akibat kemarau panjang dan mengalami kekeringan.
Majen berharap, agar pemerintah dapat memberikan solusi melalui bantuan terhadap petani yang saat ini tidak memiliki penghasilan lain selain bertani.
Sementara itu, Kepala Desa Buyutmekar Ujang Tisna mengungkapkan, saat ini lahan sawah milik para petani kekeringan selain kondisi tanah sudah mulai belah juga tanaman padi mati akibatnya gagal panen.
“Pada hari ini Desa Buyutmekar memang kekeringan terutama untuk lahan sawah dan pertanian. Mungkin bisa dilihat dibelakang saya, seluas 20 hektar lahan sawah kekeringan akibatnya gagal panen,” ungkapnya.
Dikatakan Ujang, pada tahun 2019 sempat mendapatkan bantuan irigasi dari pemerintah daerah namun, irigasi tersebut sudah tidak berfungsi karena air dihulu sungai kering.
“Maka atas mama Kepala Desa Buyutmekar dan masyarakat untuk dilakukan peninjauan kepada pemeintah daerah dan pusat, supaya warga masyarakat terutama para petani yang saat ini mengalami gagal panen akibat kekeringan mendapatkan bantuan,”katanya.(mg1/mas).