Tangerang ( MKNews)- Dalam upaya menanggulangi masalah banjir yang ada di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus berinovasi dengan membangun sejumlah polder atau kolam retensi sehingga dapat mengatur debit air bila musim penghujan.
Menurut Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, tandon penampungan air yang disiapkan itu dua di antaranya kolam retensi yakni embung Cibadak di Kecamatan Cikupa dan embung Sudirman di Kecamatan Tigaraksa.
Pembangunan kolam retensi dan tandon itu menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi daya rusak air dengan menampung kelebihan volume air dan mengalirkannya secara sistematis sesuai kapasitas badan air menuju sungai.
“Kolam retensi Cibadak ini menjadi tonggak awal upaya Pemkab Tangerang mengatasi persoalan banjir selama lebih dari satu dekade di kawasan Cibadak,” katanya.
Lebih lanjut, Maesyal tandon air Cibadak merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang 2025-2029, yang mengusung sistem lingkungan yang aman, ramah, dan berkesinambungan. Dalam pembangunan kolam retensi ini juga akan dilengkapi dengan pintu air dan pompa pengendali debit air.
“Setiap tahun direncanakan satu tendon air akan terbangun. Dan ke depan, akan dilakukan normalisasi saluran air dan rekayasa jalur drainase baru agar air bisa mengalir lancar ke sungai,” jelasnya.
Selain itu dalam pembangunan embung sistem lingkungan yang aman, ramah, dan berkesinambungan itu termasuk di dalamnya rencana pembangunan embung Sudirman, embung Solear di Kecamatan Solear, embung Aryana, dan embung Curug Wetan di Kecamatan Curug.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menambahkan kolam retensi Cibadak ini dibangun seluas 2.847 meter dengan fasilitasnya tanggul, saluran inlet dan outlet, 2 pintu air serta pompa berkapasitas 800 meter kubik/jam.
“Dengan dibangunnya embung Cibadak maka limpasan air di kawasan Cibadak dapat dikurangi baik luasan genangan, tinggi genangan maupun durasinya sehingga dapat mereduksi kerugian yang ditimbulkan dari bencana banjir,” ungkap Iwan.
Iwan menjelaskan saat ini Pemkab Tangerang memiliki 14 pompa untuk menyedot banjir di Kecamatan Kelapa Dua, Kosambi, Teluknaga, dan Sepatan. Kawasan tersebut merupakan dataran rendah yang menjadi titik kumpul aliran air dari tujuh desa sekitarnya yang menjadikan wilayah ini sangat rawan banjir.
“Pembangunan embung diharapkan tidak hanya mengatasi banjir, tetapi juga menjadi bagian dari solusi berkelanjutan dalam pengelolaan air dan lingkungan di Kabupaten Tangerang,” jelasnya.
Tandon Sudirman dibangun untuk mengurangi luasan, tinggi dan lama genangan untuk mengurangi bencana banjir yang kerap melanda di Kelurahan Tigaraksa dan tiga desa lain yakni Pematang, Pasir Nangka, dan Pete. Embung itu juga akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau dan sumber cadangan air baku bagi masyarakat. (adv)