Tangsel (MKNews)- Puluhan masa dari Forum Rakyat Anti Korupsi (Fraksi) unjuk rasa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Kota Tangerang Selatan menyoal carut marutnya PPDB tahun ini khususnya wilayah Tangsel, Jumat (26/7).
Para pengunjuk rasa yang mulai bergerak kurang lebih Pukul 10 WIB, sesampainya di gerbang SMA Negeri 7 Tangsel menggelar aneka spanduk yang berisikan kalimat-kalimat seruan agar pihak sekolah memperhatikan aspirasi mereka.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Fraksi, Julkaidi Wiranegara, SH, MH, CLA yang turut hadir dilokasi mengungkapkan, aksi ini bentuk keprihatinan Fraksi terhadap carut marutnya PPDB yang terjadi di Indonesia khususnya di Tangerang Selatan, karena hampir di semua sekolah terjadi jual beli kursi.PPDB ini semua jalur terjadi permasalahan. “ Jalur zonasi ada maniulasi data, terkait afirmasi, orang yang berhak menerima, justru tidak mendapatkan haknya. Zonasipun yang rumah deket sekolah tidak diterima, malah orang yang jauh dari sekolah diterima,” ujarnya.
Menurut Wiranegara, calon siswa yang jelas jelas pada penguman siswa yang lolos tidak ada, tapi setelah masuk sekolah anak bersangkutan ada, ini kan suatu pemainan yang sangat disayangkan dan ini dilakukan oleh oknum sekolah sendiri.
Lebih lanjut, Julkaidi Wiranegara mengungkapkan, kenapa aksi ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Tangserang Selatan, karena kepala sekolahnya merupakan Sekretaris MKKS sehingga informasi ini dapat disampaikan kepada para kepala sekolah.
“ Kami berharap tuntutan ini dapat diakomodir, artinya siswa siswa siluman yang masuk secara curang dapat digugurkan. Bukakan seluruh absensi siswa SMA Negeri yang ada di Tangerang Selatan,” ujarnya.
Berdasarkan keterang diperoleh dilapangan, siswa titipan ini berasal dari oknum petinggi, sehingga banyak dimanfaatkan oknum tertentu ikut domplengan.
Sementara itu Kepala SMA Negeri 7 Tangerag Selatan H Joko Tingkir saat dikompermasi melalui washap tidak merespon.
Demikian pula Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Banten tidak merespon saat mau dikomfirmasi soap dugaan adanya titipan siswa melalui oknum Dinas Pendikan. (riky/red)