DLH Tangsel Sosialisasikan GPBLHS di Ciputat Timur: Dorong Sekolah Jadi Motor Penggerak Budaya Lingkungan

oleh -46 Dilihat

Tangsel (MKNews)- Dalam upaya memperkuat kesadaran lingkungan sejak dini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan menggelar sosialisasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) se Kecamatan Ciputat Timur. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (30/7/2025), dan menjadi ruang sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan.

Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangsel, Chaerudin, yang hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara DLH dan para kepala sekolah. Ia menegaskan pentingnya konsistensi dalam menanamkan perilaku ramah lingkungan di lingkungan sekolah.

“Kami berharap para kepala sekolah dapat menerapkan dan mencontohkan gerakan perilaku ramah lingkungan. Sekolah harus menjadi titik awal terbentuknya budaya peduli lingkungan,” ujar Chaerudin.

Sementara itu, Plt Kepala DLH Kota Tangsel melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan, Doni Herawan, menjelaskan bahwa GPBLHS merupakan bentuk penyegaran dari program Adiwiyata. Di Kecamatan Ciputat Timur, sebanyak 37 sekolah diundang dalam sosialisasi, yang terdiri dari 21 SD dan 16 SMP sederajat, yang belum pernah mengikuti program Adiwiyata.

“Kami sengaja mengundang juga sekolah-sekolah yang sudah berhasil meraih penghargaan Adiwiyata. Tujuannya agar mereka bisa berbagi pengalaman kepada sekolah lain tentang proses dan tahapannya,” jelas Doni.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sesuai Peraturan Wali Kota Tangsel Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Adiwiyata, seluruh sekolah di Tangsel diharuskan ikut serta dalam gerakan ini. Menurutnya, Adiwiyata bukan sekadar lomba atau target penghargaan, melainkan pembentukan budaya lingkungan secara menyeluruh.

“Yang terpenting adalah perubahan perilaku, seperti memilah sampah organik dan anorganik di sekolah, serta mengurangi pembuangan sampah keluar area sekolah,” tambahnya.

Gerakan ini, kata Doni, tidak harus bersifat seremonial atau heboh. Justru program-program sederhana dari guru yang dicontohkan secara konsisten kepada siswa dinilai lebih efektif dalam membentuk karakter peduli lingkungan.

“Kalau budaya itu sudah terbentuk di sekolah, harapannya akan terbawa ke rumah dan lingkungan masyarakat. Jadi, ini bukan paksaan, tapi proses alami yang berkelanjutan,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Ciputat Timur, Rasta Yudhatama, menyampaikan bahwa tingkat partisipasi sekolah di wilayahnya dalam program Adiwiyata masih tergolong rendah dibanding kecamatan lain. Karena itu, ia berharap sosialisasi ini menjadi momentum untuk bangkit dan saling belajar.

“Ini saatnya kita berkomitmen bersama, khususnya dalam membentuk kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini. Pemerintah kota sangat peduli terhadap lingkungan, dan kami ingin agar hal ini ditanamkan mulai dari sekolah,” tegas Rasta.

Senada dengan itu, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Didin Sihabudin, menyampaikan pentingnya membangun sekolah yang nyaman dan ramah lingkungan.

“Sekolah harus menjadi rumah kedua bagi siswa. Lingkungan yang hijau dan lestari akan membuat mereka betah dan turut bertanggung jawab menjaga kebersihan serta kelestariannya,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi ini, Pemerintah Kota Tangsel berharap setiap sekolah dapat menjadi motor penggerak budaya peduli lingkungan. Tak hanya untuk meraih penghargaan, tapi demi mewariskan bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.