Lebak (MediakreasiNews)-Puskesmas Sarageni, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, melakukan skrining atau deteksi dini penyakit TBC paru pada pasien diabetes melitus (DM). Dalam kegiatan tersebut dari 240 warga yang mendaftar, sebanyak 150 warga berhasil diskrining TBC-DM.
Menurut PLH Kepala TU Puskesmas Sarageni, Yandi Febritama mengaku, pentingnya skrining TBC pada penyandang diabetes militus disebabkan oleh adanya peningkatan prevalansi DM yang memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk terserang TBC.”Oleh karena itu, upaya penemuan kasus TBC secara dini menjadi sangat penting untuk mewujudkan Eliminasi TBC tahun 2030,”kata Yandi, Kamis (15/6).
Menurut Yandi, tujuan dari kegiatan skrining tersebut untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan pasien terkena penyakit TB paru.
“Dengan diketahuinya TB paru secara dini pada seseorang maka pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin dan pencegahan penularan TB paru terhadap anggota keluarga serumah atau orang disekitarnya dapat dicegah. Karena itulah kami dari Puskesmas Sarageni bekerjasama dengan dinas kesehatan dan prolab untuk melakukan skrining atau deteksi dini penyakit TB paru pada penderita diabetes melitus (DM),”katanya.
Jika dinyatakan positif TB, kata Yandi, pasien harus berobat secara rutin selama 6 bulan, sesuai dengan program dari Kemenkes yaitu Temukan Obati Sampai Sembuh TB (TOSS TB).
Jarni (56) warga Kampung Cibatung, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga mengaku antusias mengikuti kegiatan skrining. Menurut Jarni penderita TBC akan melakukan pengobatan secara rutin.”Sesuai anjuran dari puskesmas saya harus berobat selama 6 bulan. Mudah-mudahan saya cepat sembuh Pak,”harapnya.(eko/red).