Tiga  Warga Baduy Digigit Ular Berbisa 

oleh

Lebak (MKNews)-Tiga warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak,   menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah dan kondisinya kini kian parah. Namun demikian, ketiga korban itu menolak dirujuk ke rumah sakit.

“Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,”kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat, di alun alun Kota Rangkasbitung,  Selasa (06/02/2024).

Ia mengatakan, ketiga warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular berbisa itu menolak dirujuk ke RSUD Banten dengan berbagai alasan, di antaranya merasa takut akan mengeluarkan biaya perawatan medis, karena tidak memiliki BPJS Kesehatan. Padahal, mereka difasilitasi oleh SRI untuk dirujuk ke RSUD Banten dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Semua pasien yang dirujuk itu dengan menyertakan SKTM untuk warga Baduy, karena sudah bekerja sama antara SRI dan RSUD Banten,”ucap Arif.

Menurut Arif, alasan lainnya mereka takut menjalani perawatan medis di RSUD Banten, karena saat ini sudah mendekati tradisi ritual Kawalu.  Oleh karena itu, pihaknya bersama tim medis SRI, termasuk dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular tersebut.

Kondisi mereka kini tergolong parah. Bahkan, korban bernama Sangsang (45) warga Kampung Cibogo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, tangan kanannya kini menghitam dan membusuk.

“Warga korban gigitan ular itu tinggal di kampung yang berdekatan dengan lokasi permukiman Baduy Dalam yang masih kuat memegang tradisi adat. Kami akan mendatangi rumah mereka untuk memberikan pengobatan bersama tim medis agar tidak menimbulkan luka parah yang bisa mengakibatkan kematian,”ungkap   Arif.

Ia mengatakan, selama ini masyarakat Baduy diminta mewaspadai gigitan ular berbisa, terlebih saat musim hujan, karena ular berkeliaran di jalan dan permukiman penduduk. Saat ini kasus warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular tanah yang dapat mematikan itu menjadi persoalan yang cukup menonjol.

“Dalam sepekan, warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular berbisa antara 3-5 orang,”tutup  Arif.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, dr Budhi Mulyanto  membenarkan jika ada warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular berbisa. Disana kata dia memang banyak ular berbisa berkeliaran,”Kemarin ada laporan dari pihak Puskesmas, jika ada warga Baduy dalam lagi yang menjadi korban gigitan ular berbisa,”kata Budhi ketika dihubungi melalui sambungan telepon.(ko/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.