Lebak (MKNews)-Sekitar 481 Hektar sawah di Kabupaten Lebak terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Saat ini, sawah yang mengalami kekeringan tersebut tidak bisa ditanami padi, bahkan sebagian lahan kering tersebut menyebabkan petani gagal panen.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, akibat musim kemarau yang melanda saat ini, sekitar 481 hektar lahan persawahan menjadi kering, berdasarkan hasil penelitian dilapangan dari 481 hektar tersebut, sekitar 332 hektar mengalami kekeringan kategori ringan, kemudian dengan kategori kekeringan sedang seluas 69 hektar , kategori kekeingan berat seluas 16 hektar dan Puso sekitar 1 hektar.
“Berdasarkan data terakhir yang kita himpun, saat ini areal persawahan yang mengalami kekeringan di Kabupaten Lebak seluas 481 hektar, dengan rincian 332 hektar kekeringan kategori ringan, 69 hektar kategori sedang, 16 hektar kategori ringan dan puso sekitar 1 hektar,”kata Rahmat, kepada wartawan, Kamis (14/09/2023).
Saat ini kata Rahmat, suplai air keareal persawahan yang mengalami kekeringan sudah minim sekali. Jika pun ada areal persawahan yang masih menggarap sawah itu dikarenakan lokasi persawahannya berada di sumber sumber air, semisal saluran irigasi, sungai dan pompanisasi.
Pihaknya kata Rahmat setiap hari melakukan pemeriksaan rutin keseluruh areal persawahan yang ada di Lebak. Tenaga dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) dikerahkan untuk melakukan pendataan secara rutin.
“Areal persawahan yang masih teraliri air juga dikarenakan loksinya berdekatan dengan sumber sumber air semisal saluran irigasi dan sungai. Kita berupaya terus melakukan pemantauan kepada areal persawahan di Kabupaten Lebak,”ucap Rahmat.
Irwan, Kepala Bidang Usaha dan Perlindungan Tanaman pada Dinas Pertanian membenarkan jika saat ini areal persawahan di Kabupaten Lebak yang mengalami kekeringan seluas 481 hektar. Kata dia, angka luas kekeringan tersebut bukan mustahil akan bertambah, sering musim kekeringan masih akan terjadi.
“Iya kang, kemungkinan juga bisa bertambah, karena itu berdasarkan hasil laporan pertanggal sebelas kemarin, musim kemarau masih terjadi, sehingga potensi sawah yang mengalami kekeringan bisa bertambah,”kata Irwan.
Sanusi, seorang petani asal Kecamatan Rangkasbitung mengaku saat ini areal persawahan yang dia garap sudah mengalami kekeringan. Sehingga saat ini ia menghentikan aktifitas pertaniannya.(ko/red).