Puluhan Peserta Ikuti Literasi di Kecamatan Giritontro  Wonogiri

oleh -44 Dilihat

Wonogiri (MKNews)-Suasana Pendopo Kecamatan Giritontro  dipenuhi semangat belajar dan kebersamaan. Puluhan peserta dari berbagai komunitas, dan pegiat literasi berkumpul dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Kreatif untuk Edukasi Bencana bertajuk “Literasi Baca Tulis untuk Ketangguhan”.

Acara ini diselenggarakan oleh Rumah Baca Sang Petualang, sebagai bagian dari upaya menguatkan budaya literasi sekaligus membangun ketangguhan bagi masyarakat Wonogiri.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Wonogiri, Mawan Tri Hananto. Dalam sambutanya, Mawan mengatakan bahwa kegiatan ini diharapakan mampu meningkatkan indeks literasi di Kabupaten Wonogiri.

“Saya berharap, dengan adanya kegiatan pelatihan penulisan kreatif ini, bisa menjadikan satu semangat bersama untuk meningkatkan indeks literasi di Kabupaten Wonogiri,” ungkapnya.

Kepala Bidang  Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidkan Masyarakat pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Suseno, menegaskan bahwa kegiatan literasi tematik seperti ini selaras dengan arah pendidikan karakter yang ingin dibangun oleh pemerintah daerah.

“Anak-anak kita harus tumbuh bukan hanya cerdas akademik, tapi juga tangguh dan peduli lingkungan. Literasi kebencanaan menjadi media yang efektif untuk menanamkan nilai itu sejak dini,” jelasnya.

Dari sisi kesiapsiagaan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonogiri Fuad Wahyu Pratama, menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan pelatihan penulisan kreatif untuk edukasi bencana, yang mana tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah.

“Kegiatan yang sangat luar biasa, bersinergi antara taman baca, dan dinas, Literasi menjadi jembatan untuk membangun, harapan kami, dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan dan membangun literasi di Wonogiri untuk gemar menulis juga membaca” katanya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memunculkan penulis-penulis muda yang mampu mengedukasi publik tentang tangguh menghadapi risiko bencana melalui karya penulisan kreatif.

Pendiri Rumah Baca Sang Petualang, Wahyudi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil refleksi panjang dari perjalanan komunitas literasi di pelosok Wonogiri.

“Kami melihat, bencana bukan hanya soal alam, tapi juga soal kesiapan pengetahuan. Dari literasi tumbuh kesadaran, dari kesadaran lahir ketangguhan. Itulah mengapa kami ingin menghubungkan dunia baca tulis dengan realitas kebencanaan yang dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, Rumah Baca Sang Petualang akan terus mengembangkan program literasi berbasis aksi sosial yang melibatkan anak muda, guru, dan komunitas desa. Tujuannya adalah menjadikan rumah baca sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat dan ruang dialog  yang hidup di tengah masyarakat.

Dalam kegiatan ini, peserta belajar menulis dengan perspektif kebencanaan, bagaimana cerita, opini, dan karya tulis bisa menjadi sarana edukasi dan advokasi publik. Narasumber utama, Esty Dyah Imaniar, penulis dari Mojok.co, memandu peserta menelusuri proses kreatif menulis dari pengalaman dan kepekaan sosial.

“Menulis bukan hanya menuangkan kata, tapi menyelamatkan ingatan dan menumbuhkan empati. Lewat tulisan, kita bisa menyampaikan pesan penting tentang kesiapsiagaan dan kemanusiaan,” tutur Esty di hadapan peserta, dikutif dari Laman Web Pemkab Wonogiri.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi menulis kreatif, diskusi, serta berbagi pengalaman antar komunitas. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terlebih ketika hasil tulisan mereka dibacakan dan mendapat umpan balik langsung dari narasumber.

Beberapa peserta mengaku termotivasi untuk menulis kisah nyata warga desa dalam menghadapi banjir, tanah longsor, atau kekeringan sebagai bentuk dokumentasi lokal.

Menutup kegiatan, panitia foto bersama dan menyampaikan bahwa hasil tulisan  peserta akan dikompilasi menjadi antologi berjudul “Cerita dari Tanah Tangguh”, yang akan diterbitkan oleh Rumah Baca Sang Petualang sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan Literasi Baca  Tulis Untuk Ketangguhan. (red).