Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Ormas  Dalam Pembangunan

oleh

Jakarta (MKNews)-Sebanyak 100 peserta dari 10 organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah Jakarta Barat menghadiri kegiatan bertajuk “Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Ormas dalam Pembangunan” yang diselenggarakan oleh Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat, bertempat di Royal Palm Hotel & Conference Center, Cengkareng Timur.

Acara dibuka oleh Plt. Kepala Suku Badan Kesbangpol Jakarta Barat, Dirhamul Nugraha, yang menegaskan pentingnya peran strategis ormas sebagai mitra pembangunan pemerintah. Dalam sambutannya, Dirhamul menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan berbagai program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan publik, seperti akses pendidikan dan layanan kesehatan gratis.

Ia mencontohkan program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), yang kini mencakup jenjang S1 hingga S3, lengkap dengan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup. “Anak Jakarta cukup modal saat pacaran dan menikah saja. Setelah itu, urusan pendidikan hingga kesehatan ditanggung APBD. Tinggal bagaimana orang tua membimbing anak-anaknya menjadi pribadi yang berakhlak agar kelak bisa menempuh pendidikan hingga S3,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta.

Dirhamul juga mengajak para peserta untuk bersyukur tinggal di Jakarta, kota yang membuka banyak peluang, asalkan masyarakat mampu memanfaatkannya secara bijak.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber kompeten: Prof. Dr. Firdaus Syam, akademisi dari Universitas Nasional (UNAS), Abdul Gafur, Plh. Direktur Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri, serta Rasyid Taufik, motivator dan praktisi pengembangan organisasi.

Prof. Firdaus menyoroti bahwa ormas sejatinya adalah cikal bakal lahirnya partai politik di Indonesia. “Namun kini, banyak ormas menjadi perpanjangan tangan partai. Saatnya ormas membangun kemandirian dan memperkuat jejaring antar-lembaga agar dapat kembali berkontribusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Abdul Gafur mengungkapkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 618.000 ormas yang terdaftar secara nasional. Menurutnya, angka tersebut menjadi kekuatan besar jika fungsi ormas dijalankan secara optimal. “Ormas harus menjadi wajah partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Ini adalah tentang pemberdayaan ormas, bukan sekadar eksistensi,” jelasnya.

Menguatkan pesan tersebut, Rasyid Taufik menjelaskan bahwa sifat dasar ormas adalah sukarela. “Anggota bergabung bukan karena paksaan, tapi karena kemauan sendiri. Artinya, mereka memiliki motivasi dari dalam (internally motivated). Ini adalah potensi besar untuk melahirkan semangat kepedulian, kreativitas, dan kontribusi nyata untuk masyarakat,” ujarnya.

Acara dipandu dengan hangat oleh Izzudin Zindan, seorang aktivis 98 dan alumni Universitas Mercu Buana, yang turut menghidupkan diskusi dan interaksi antar peserta. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.