Peluncuran BRT Trans Jateng Trayek Wonogiri- Sukahorjo-Solo

oleh

Wonogiri (MKNews)-Masyarakat Kabupaten Wonogiri menyambut baik diluncurkannya koridor tujuh Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng dengan trayek Wonogiri-Sukoharjo-Solo. Peresmian Awal Layanan BRT Trans Jateng koridor terakhir ini diselenggarakan di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Selasa (8/8/2023) pagi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka turut hadir dan menyaksikan pemberangkatan BRT Trans Jateng pertama dari Wonogiri menuju  Solo.

Selama enam hari ke depan, mulai tanggal 8 hingga 13 Agustus 2023, BRT Trans Jateng Koridor 7 memberikan pelayanan secara gratis bagi para penumpang yang hendak bepergian dari Wonogiri ke Solo maupun sebaliknya. Setelahnya, tarif BRT yang akan diberlakukan adalah sebesar Rp4.000 bagi masyarakat umum, dan Rp2.000 bagi pelajar, buruh pabrik, dan veteran. Hal ini tentunya disambut baik oleh masyarakat Wonogiri, utamanya para pelajar dan pekerja lajon.

Salah satunya Tri Widiastuti (35), salah seorang karyawati yang berdomisili di Grogol (Kabupaten Sukoharjo), tetapi harus bekerja di Wonogiri. Perempuan yang akrab disapa Widia ini menuturkan bahwa setiap hari dirinya harus menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam untuk dapat sampai di tempat kerjanya. Biaya transportasi yang dia keluarkan pun cukup besar, yakni apabila mengendari sepeda motor pribadi, dirinya harus merogoh kocek lebih dari Rp100.000 untuk membeli BBM dalam satu minggu. Apabila musim hujan, Widia yang berangkat bekerja mengendarai mobil pribadi harus siap-siap mengeluarkan biaya untuk membeli BBM sebesar Rp400.000 untuk satu minggu.

Dengan adanya BRT ini, menurut Widia, dirinya sangat terbantu karena biaya yang sangat terjangkau, yakni Rp2.000 untuk berangkat dan Rp2.000 untuk pulang. Artinya, dalam satu minggu, Widia hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp20.000 untuk biaya transportasi bekerja.

“Sangat bermanfaat bagi pekerja jarak jauh seperti kami. Di samping tarifnya yang murah, armadanya banyak dan juga bagus, jam operasionalnya pun sesuai dengan jam masuk dan pulang (kantor),” tuturnya.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo tak menampik data yang dia dapatkan dari Badan Pusat Statistik Wonogiri, bahwa biaya transportasi menjadi pengeluaran terbesar kedua masyarakat setelah biaya belanja bahan pangan. Kondisi ini diperparah dengan kondisi beberapa armada bus antarkota (Wonogiri-Sukoharjo-Solo) yang kurang layak sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi yang berpotensi menyebabkan kemacetan, meningkatkan polusi udara, dan tingginya angka kecelakaan di jalan.

“BRT Trans Jateng koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini menjadi jawaban bahwa pemerintah hadir dalam upaya memberikan layanan terbaiknya di bidang transportasi,” kata Bupati yang akrab disapa Mas Jekek ini, seperti dikutif dari Laman Web Pemkab Wonogiri.

Ditambahkannya, adanya layanan transportasi yang murah, aman, dan terintegrasi ini akan memberi kontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan.

“Terima kasih kepada Pemprov Jateng, yang saat ini berhasil merealisasikan pelayanan transportasi yang murah, aman, dan terintegrasi antarkota se-Jawa Tengah. Program ini tentunya akan memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan,” tutur Bupati.

Pemberangkatan armada BRT Pertama dari Wonogiri menuju Solo dan Sukoharjo ditandai dengan pemecahan kendi oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Selanjutnya, Gubernur Ganjar dan rombongan beserta Bupati Wonogiri, Bupati Sukoharjo, dan Walikota Surakarta menaiki BRT sebagai tanda dimulainya operasional layanan BRT Trans Jateng koridor tujuh dengan Trayek Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini.

Sebagai informasi, Operasional Bus Trans Jateng dimulai pukul 05.00 – 17.30 dari Terminal Tirtonadi ke Terminal Tipe C Wonogiri Kota maupun sebaliknya. Ada 122 Titik Halte di sepanjang trayek BRT ini. Di wilayah Solo, halte yang tersedia yakni halte Masjid Sheikh Zayed, Pasar Mebel, Maria Regina, Mesen, Pasar Gedhe, Balaikota, Benteng Vastenburg, depan PGS, Pasar Kliwon, RS Kustati, Pasar Gading, SMKN 3 Solo.

Halte yang tersedia di Sukoharjo antara lain Puri Gading, The Park, Kec. Grogol, Pasar Grogol, Telukan, RS Nirmala Suri, SMA CT Arsa, Pemda Sukoharjo, Pasar Ir Soekarno, Masjid Agung Skh, Laris, Terminal Sukoharjo, Puskesmas Begajah, SMPN 4 Skh, Pasar Kepuh, Kec. Nguter, SMPN 1 Nguter, Pasar Nguter.

Sedangkan halte yang tersedia di wilayah Wonogiri adalah halte Nambangan, Taman Selogiri, Terminal Guru Adipura, Giriwono, SDN 6 Wonogiri, Shelter Wonogiri, SMAN 1, SMPN 6, Terminal Wonogiri/Pasar Wonogiri/Stasiun Wonogiri Kota.

Metode Pembayaran bisa dengan uang Tunai dan Non Tunai. Layanan Tunai yaitu Uang Pecahan pas. Sedangkan Layanan Non Tunai yaitu Kartu KMT KRL Kereta Api, QRIS menggunakan Semua M-banking atau Shopeepay, Gopay, OVO, DANA, Kartu Tapping Flash BCA, Brizzi BRI, Tap Cash BNI, E-Money Mandiri, dan Aplikasi AstraPay. (***)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.