Tangsel (MKNews)- Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kualitas demokrasi Indonesia.
Pesan itu disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula bertajuk “Sekolah Jawara Demokrasi” yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel di Serpong .
Dihadapan ratusan pelajar SMA dan SMK, Pilar menyampaikan bahwa kelompok pemilih pemula merupakan calon pemimpin masa depan dan penentu arah pembangunan bangsa.
“Pendidikan pemilih pemula ini merupakan fondasi bagi tumbuhnya kesadaran politik dan juga demokrasi di kalangan generasi muda. Para pelajar yang hadir hari ini adalah calon pemimpin. Anda semua adalah calon pemimpin, calon pengambil keputusan dan calon penentu arah pembangunan bangsa di masa depan,” ujar Pilar.
Di era digital yang serba cepat, Pilar juga mengingatkan pelajar untuk bijak menyaring informasi yang beredar di media sosial agar tidak mudah terprovokasi.
“Melalui kegiatan Sekolah Jawara Demokrasi, KPU Kota Tangerang Selatan juga telah memberikan ruang-ruang pembelajaran yang positif agar adik-adik semua memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, mengenal proses elektoral, dan dapat menentukan pilihan politik secara cerdas, rasional, serta bertanggung jawab,” kata dia.
Selain itu, Pilar mendorong pemilih muda untuk berperan aktif dalam setiap tahapan pemilu maupun pilkada. Menurutnya, kemajuan sebuah kota juga diukur dari tingginya indeks demokrasi yang mencerminkan kecerdasan dan partisipasi warganya dalam politik.
“Salah satu indikator kota maju adalah indeks demokrasinya tinggi. Artinya masyarakat cerdas secara politik,” tuturnya.
Pilar juga mengapresiasi konsistensi KPU Tangsel dalam memberikan edukasi politik sejak dini kepada generasi muda. Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan komitmen Pemkot Tangsel dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kesadaran demokrasi yang kuat.
Ia menekankan bahwa pendidikan politik diperlukan untuk menghindari praktik negatif dalam pemilu, mulai dari hoaks, ujaran kebencian, hingga politik uang.
“Dulu pendidikan politik belum merata. Ada yang memilih pakai emosi, bahkan sampai berkelahi. Tapi sekarang bukan zamannya lagi. Demokrasi harus sehat tidak memecah persaudaraan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Pilar berharap progam Sekolah Jawara Demokrasi dapat berkelanjutan dan melahirkan pemilih muda yang rasional serta berintegritas.
Pilar juga menyatakan kesiapan Pemkot Tangsel untuk terus bersinergi dengan KPU dalam memperkuat pendidikan demokrasi di daerah. (hms/red).





