Kurangi Risiko Bencana, BPBD Wonogiri Kenalkan Dulur Nandur

oleh -97 Dilihat

Wonogiri (MKNews)-Kabupaten Wonogiri merupakan daerah dengan tinggi rawan bencana. Secara geografis wilayah Wonogiri memiliki sejumlah potensi bencana alam. Dari data kejadian bencana alam di Wonogiri, terdapat beberapa jenis kejadian bencana alam yaitu tanah longsor, banjir, angin kencang, kekeringan, kebakaran, tanah ambles, tanah bergerak, dan gempa bumi.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Wonogiri. Melalui musyawarah warga, diskusi lintas sektor (pemerintah desa, pemuda, tokoh masyarakat, dan pegiat lingkungan), serta studi potensi wilayah, muncul berbagai ide mengenai upaya pelestarian lingkungan yang melibatkan masyarakat secara aktif. Beberapa usulan seperti pelatihan kebencanaan, normalisasi sungai, hingga penghijauan kawasan rawan bencana menjadi bahan pertimbangan utama.

Dari berbagai ide yang masuk, konsep Dulur Nandur dipilih karena menggabungkan pendekatan mitigasi bencana dengan partisipasi aktif masyarakat. Inovasi ini menitikberatkan pada kegiatan penanaman bibit pohon di daerah rawan bencana, seperti lereng, bantaran sungai, dan kawasan kritis lainnya. Tidak hanya sebagai penanaman pohon biasa, Dulur Nandur juga membangun sistem gotong royong lintas kelompok masyarakat, mulai dari pembibitan, penanaman, hingga pemeliharaan.

Konsep ini mulai diimplementasikan pertama kali pada tanggal 3 Februari 2020. Sejumlah stakeholder telah bekerja sama dengan BPBD Wonogiri dalam upaya pelestarian lingkungan, diantaranya Polres Wonogiri, beberapa desa di Kabupaten Wonogiri, hingga organisasi kemasyarakatan dan perorangan. Ribuan pohon telah ditanam dan didistribusikan untuk mendukung kegiatan ini.

Di tahun 2025 ini, BPBD Kabupaten Wonogiri menyediakan sekitar 1000 bibit tanaman  keras meiputi beringin, ketapang, tabebuya, kaliandra, akasia dan aren, tanaman buah berupa sirsat, jambu, mangga, durian, rambutan, pete. BPBD Wonogiri terbuka untuk berkolaborasi bersama pihak-pihak yang ingin mendukung konsep pelestarian lingkungan dan pencegahan bencana dengan praktik reboisasi ini.

BPBD Wonogiri mengkalaim ada beberapa manfaat yang didapatkan dari implementasi Inovasi Dulur Nandur yaitu meningkatkan kualitas pelayanan penanganan penanggulangan bencana di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri, mengurangi dampak risiko bencana di Kabupaten Wonogiri, sebagai sarana edukasi kepada masyarakat untuk pengurangan risiko bencana di lingkungan Kabupaten Wonogiri, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan bencana di lingkungan Kabupaten Wonogiri dan terciptanya kelestarian alam sesuai dengan kategori perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.

Selain itu, kegiatan ini juga memiliki dampak positif untuk jangka panjang, yaitu dampak lingkungan, sosial dan ekonomi. Dampak lingkungan berupa pengendalian longsor dan erosi, konservasi air, pengendalian abrasi dan meningkatkan kualitas udara. Dampak sosial meliputi peningkatan kesadaran Masyarakat, ketersediaan ruang hijau, penguatan kearifan local. Sedangkan dampak ekonomi yaitu peningkatan kerugian akibat bencana, peningkatan pendapatan, dan efisiensi biaya mitigasi.

Inovasi Dulur Nandur berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap upaya mitigasi bencana. Dari yang semula bersifat reaktif, menjadi lebih proaktif dan preventif. Lebih dari itu, inovasi ini menciptakan nilai sosial baru: rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif terhadap kelestarian alam. Dulur Nandur kini menjadi simbol persatuan dan kepedulian lingkungan dalam menjaga bumi dan sesama. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.