Tangsel (MKNews)- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang cerdas dan melek informasi.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK), Pemkot Tangsel menggelar kegiatan Sosialisasi Peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Ruang Lengkong, Lantai 4, Puspemkot Tangsel pada 10-11 Juli 2025.
Plt. Kepala DPK Tangsel Chaerudin mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mendorong tumbuhnya budaya membaca sekaligus meningkatkan kualitas literasi masyarakat di tengah era digital.
“Fenomena tingkat kegemaran membaca masyarakat (TGM) dan indeks pembangunan literasi masyarakat menjadi indikator penting dalam terwujudnya masyarakat literat cerdas, modern dan religius,” ujar Chaerudin.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya strategis dalam mendukung Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang menekankan pentingnya peran perpustakaan sebagai pusat informasi dan pendidikan.
IPLM digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan masyarakat dalam membaca, menulis, serta memahami informasi secara efektif.
Sementara, TGM mencerminkan sejauh mana budaya membaca telah tumbuh di lingkungan masyarakat.
Chaerudin menyampaikan, dalam era yang serba cepat dan digital seperti sekarang, akses terhadap informasi harus mudah, cepat dan relevan.
Oleh karena itu, perpustakaan tak hanya dituntut menyediakan buku fisik, tetapi juga harus hadir dalam bentuk layanan digital seperti katalog daring dan basis data elektronik.
Data dan pengukuran indeks literasi secara periodik agar pemerintah dapat menyusun kebijakan berbasis bukti yang berdampak nyata.
“Kita berupaya membangun kegemaran membaca masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti layanan umum perpustakaan, mobil keliling untuk menjangkau ke wilayah yang jauh dari perpustakaan daerah, dan masih banyak lagi untuk meningkatkan kegemaran liberasi,” jelasnya.
DPK Tangsel juga tengah mendorong penguatan kelembagaan pustakawan di sekolah-sekolah melalui pengusulan formasi pustakawan profesional, mulai dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. (hms/red).