Lebak (MKNews)-Pemerintah Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat di daerah ini agar tidak membakar sampah sembarangan guna mencegah kebakaran pemukiman maupun lahan kehutanan.
Hal tersebut dikarenakan akibat kekeringan, sampah sampah yang dibakar itu berpotensi terjadinya kebakaran, karena mudah merambat ketempat lain.
“Kita berharap warga dapat mencegah kekeringan yang terjadi sekarang ini tidak menimbulkan kebakaran,” kata Dartim, Kepala Badan Satuan Polisi dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Lebak, Minggu (10/09/2023).
Pemerintah Kabupaten Lebak hingga kini terus mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat guna mencegah kebakaran pemukiman dan kawasan kehutanan dan pertanian, terlebih menghadapi musim kemarau atau El Nino.
Potensi kebakaran cukup tinggi saat musim kemarau, sehingga masyarakat mencegah dan mengatasi agar tidak terjadi kebakaran.
Selama ini, kebakaran di Kabupaten Lebak dari Januari sampai Agustus 2023 tercatat 66 kasus di antaranya akibat arus listrik pendek korsleting 41 kasus, kebocoran gas 3 kasus, bakar sampah 7 kasus, buang puntung rokok 3 kasus dan tungku 1 kasus dengan kerugian material Rp3 miliar dan dilaporkan satu orang meninggal dunia.
Kasus kebakaran yang terjadi itu, kata dia, kebanyakan perumahan, tempat ibadah, pondok pesantren dan lahan kehutanan serta lahan pertanian.
“Kami masyarakat dapat berpartisipasi untuk mencegah kebakaran pemukiman dengan tidak membakar sampah di sembarang tempat,” kata Dartim.
Sementara itu, H Fuad, warga Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini kembali membangun pondok pesantren miliknya yang terbakar sebanyak 8 kamar ludes dilalap jago merah pada pertengahan Agustus 2023 lalu.
“Kami minta warga waspada untuk mencegah kebakaran dengan melarang santri membakar sampah juga menjaga pemasangan kabel listrik,” katanya.(ko/red).
