Busana Baduy Diminati Pelanggan

oleh

Lebak (MKNews)-Produk usaha micro kecil dan menengah (UMKM) busana Baduy di Kabupaten Lebak banyak diminati pelanggan, baik dari kalangan muda maupun dewasa. Hal tersebut dikarenakan, produk batik dan kain Baduy memiliki nilai etnik warna tradisional dan alami.

Karena itu, menurut pelaku UMKM khas Baduy, Rika mengatakan, jika warna tradisional kain baduy memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Oleh karena itu, sampai saat ini ia masih bertahan menggeluti bisnis UMKM khas Baduy.

“Kita sudah 10 tahun menggeluti busana Badui dan hingga kini masih bertahan,”kata Rika (37) kepada wartawan, di Rangkasbitung, Minggu (01/10/2023).

Kata Rika, produksi busana khas Baduy itu mulai pakaian pangsi atau pakaian kampret, pakaian batik dan pakaian kebaya. Selama ini, produksi pakaian khas Baduy itu didesain sendiri dengan peralatan mesin jahit konveksi. Para pekerja menjahit konveksi itu tiga orang dan bisa memproduksi hingga ratusan unit pakaian busana per bulan.

“Semua produksi busana khas Baduy itu dipasarkan melalui online dan offline juga terkadang dipromosikan oleh pemerintah daerah dengan mengikuti pameran,”ucap Rika.

Rika mengatakan, pihaknya juga menampung produksi khas Baduy dari pelaku UMKM masyarakat adat. Produksi dari pelaku UMKM masyarakat Baduy itu di antaranya kain tenun, tas koja, blankon, lomar atau ikat kepala.

Produksi busana khas Baduy itu termurah blangkon Rp40 ribu, dan pakaian batik, kebaya serta pangsi antara Rp250-Rp350 ribu/stel. Sedangkan, termahal kain tenun dengan bahan berkualitas dijual Rp1,2 juta per lembar.

“Omzet bisa mencapai Rp50 juta/bulan,”tuturnya.

Terpisah, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Abdul Waseh mengatakan, pemerintah daerah membantu mempromosikan produk khas busana masyarakat Baduy dengan melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan stokholder lainnya guna meningkatkan omzet pendapatan ekonomi mereka.

Saat ini, produk UMKM khas Baduy kembali tumbuh dan berkembang sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Untuk itu, pihaknya gencar mempromosi produk UMKM masyarakat adat Badui melalui pameran-pameran pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat maupun Provinsi Banten

“Melalui promosi itu diharapkan produk-produk UMKM produk Baduy lebih luas dikenal masyarakat, sehingga dapat mendongkrak omzet pendapatan ekonomi,”kata Waseh.(mas/red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.