BBPVP Bekasi Gelar Pelatihan Sertifikasi Profesi Refrigerasi dan Tata Udara, Perhatikan Dampak Lingkungan

oleh -36 Dilihat

Kota Bekasi (MKNews) – Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Bekasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) di bawah Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang menyelenggarakan berbagai pelatihan gratis untuk peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, menggelar pelatihan sertifikasi profesi bidang refrigerasi dan tata udara pada Rabu (24/12/2029). Kegiatan ini diikuti 25 peserta dari berbagai kalangan.

Pada kesempatan tersebut, kepala BBPVP kota Bekasi Yose Rizal, S.TP., M.M., menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam terkait teknik dasar bidang refrigerasi dan tata udara, khususnya bagi peserta yang berkeinginan berkarier di industri terkait.

“Selain materi teknis, kegiatan ini juga menyediakan jalur sertifikasi profesi di bidang tata udara dengan beberapa unit kompetensi yang dapat dijadikan modal utama bagi peserta dalam mencari pekerjaan atau mengembangkan karir di industri tersebut”, ungkap Yose yang diangkat kepala BBPVP pertengahan tahun 2025.

Emil Soraya Kasubkor kios siap kerja sebagai tim penyelenggara juga mengungkapkan rencana untuk menyusun program pelatihan yang lebih fleksibel ke depannya, sehingga peserta dapat mengikuti kegiatan sambil tetap menjalankan aktivitas kerja. Bahkan, diperkirakan akan ada kombinasi pelayanan pelatihan dalam satu minggu (hari Sabtu dan Minggu) pada tahun depan untuk kemudahan peserta.

“Bagi peserta yang hadir hari ini, bisa mendapatkan prioritas semacam golden tiket untuk mengikuti pelatihan sertifikasi selanjutnya ditahun depan”, ujarnya.

Junica Simanjuntak seorang instruktur menjelaskan Air Conditioning (AC) bekerja dengan prinsip dasar memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar, menggunakan siklus refrigerasi yang melibatkan perubahan bentuk zat pendingin (refrigerant).

“Ada empat komponen inti yang bekerja sama yaitu kompresor bertindak sebagai “jantung” sistem, memampatkan refrigerant berbentuk gas bertekanan rendah dari evaporator menjadi gas bertekanan tinggi dan bersuhu panas, sementara kondensor berada di unit luar ruangan, menerima refrigerant panas dari kompresor. Dengan bantuan kipas, panas dari refrigerant dilepaskan ke udara luar, membuat refrigerant berubah dari gas menjadi cair dan ada  katup ekspansi serta evaporator,” paparnya.

Lebih lanjut Mangiring Sitorus instruktur senior menambahkan terkait tahapan siklus kerjanya adalah proses kompresi, proses kondensasi, proses pengurangan tekanan, proses penguapan.

Selain itu, termostat berperan mengontrol suhu dengan cara mematikan atau menghidupkan sistem saat suhu yang diinginkan tercapai.

“Selain materi teknis dan sertifikasi, pelatihan juga menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan terkait kebijakan refrigeran. Sebagian besar peralatan pendingin dan AC menggunakan refrigeran jenis fluorokarbon yang dapat memengaruhi pemanasan global. Khususnya fluorokarbon yang mengandung klorin, dapat merusak lapisan ozon. Oleh karena itu, peserta diajarkan untuk tidak melepaskan refrigeran ke atmosfer dan menerapkan praktik kerja yang ramah lingkungan.” pungkasnya. (Jael/red)