Akibat Kekeringan Petani Merugi Ratusan Juta

oleh

Lebak (MKNews)-Kelompok tani (Koptan) Sukabungah Kabupaten Lebak, mengalami kerugian hingga mencapai Rp.650 juta akibat kemarau saat ini hingga menimbulkan kekeringan.

“Kerugian yang menimpa petani itu karena gagal panen akibat kemarau,” kata Ketua Koptan Sukabungah Kabupaten Lebak Ruhiana kepada wartawan, kemarin.

Areal pesawahan di wilayahnya seluas 150 hektare kini diterjang kekeringan dan tanaman padi yang bisa diselamatkan sampai panen seluas 20 hektare, sedangkan, seluas 130 hektare lainnya dipastikan gagal panen.

Mereka petani yang mengalami gagal panen seluas 130 hektare itu total kerugian mencapai Rp650 juta dengan biaya produksi rata-rata Rp.5 juta/hektare.

“Kami berharap kerugian petani itu dapat bantuan pompanisasi dengan kapasitas 6 inci yang bisa mengaliri seluas 20 hektare dengan menyedot air dari Sungai Ciujung,” katanya menjelaskan.

Ahmad (65) seorang petani Sukabungah Kabupaten Lebak mengatakan dirinya mengalami gagal panen seluas satu hektare akibat kemarau panjang hingga terlihat tanah persawahan belah- belah karena kekeringan itu.

Semestinya, panen pada pertengahan September 2023, namun merugi setelah gagal panen.

“Kami beruntung gagal panen itu masih memiliki cadangan beras sampai satu tahun kedepan,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya kini tengah mengajukan bantuan pompanisasi ke Pemerintah Provinsi Banten untuk membantu areal persawahan yang memiliki sumber air permukaan.

Penyaluran bantuan pompanisasi itu agar tanaman padi yang usia 30 hari setelah tanam mengalami kekeringan bisa diselamatkan.

“Kami mencatat 226 hektare persawahan terancam gagal panen akibat kekeringan itu,” katanya.(ko/red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.