Konsep Pentahelix Penunjang Keberhasilan Pembangunan

oleh
Iti Octavia Jayabaya

Lebak (MKNews)-Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengaku jika konsep Pentahelix sangat penting dalam pembangunan daerah. Pada konsep tersebut, peranan seluruh elemen masyakat mulai dari pemerintah, akademisi, badan instansi , pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa sangat dibutuhkan untuk berkolaborasi serta berkomitmen bersama guna mencapai tujuan yang sama.

Untuk itu, kata Iti, konsep Pentahelix diterapkan di Kabupateh Lebak, karena dilakukan dengan melibatkan stakeholder dengan sinergitas yang kuat. Sehingga keberhasilan pembangunan daerah dapat terwujud dengan dukungan semua pihak.

“Konsep pentahelix ini sudah kami terapkan di Kabupaten Lebak, kami menilai sinergitas pentahelix inilah yang dapat menunjang keberhasilan pembangunan suatu daerah,”kata Iti,di Rangkasbitung, Senin (10/07/2023).

Menurut Iti, konsep Pentahelix sangat relevan diterapkan di Kabupaten Lebak, terlebih profil Kabupaten Lebak dengan luas 331.218 Ha yang merupakan Kabupaten terluas kelima di Pulau Jawa, yang membutuhkan pengawasan dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.

Beberapa bidang pembangunan di Lebak membutuhkan keterlibatan semua pihak. Lantaran, Lebak merupakan daerah konservasi sehingga harus berhati-hati dalam pembangunan dengan konsep berkelanjutan. Menyadari hal tersebut, Pemkab Lebak mengubah arah pembangunan dari ekstraksi ke konservasi dan peningkatan nilai tambah melalui Geopark Bayah Dome.

“Terdapat tiga konsep Geopark Bayah Dome, yaitu konservasi, edukasi dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan tentunya hal ini akan mendukung produk UMKM kepada geoproduk dengan meningkatkan ekonomi lokal,”lanjut Iti.

Pada bidang wisata Iti menerangkan bahwa Pemkab Lebak telah menetapkan enam objek wisata unggulan atau Six Fantastic yang menjadi potensi besar dibidang pariwisata yaitu Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, Kasepuhan Citorek, Saba Budaya Baduy, Museum Multatuli, dan Kebun Teh Cikuya.

“Tentu ini membutuhkan keterlibatan semua pihak agar potensi potensi yang ada dapat menunjang keberhasilan pembangunan,”tuturnya.

Hadi Muntoha, pelaku UMKM di Lebak mengatakan contoh kongkrit konsep Pentahelix yang diterapkan Pemkab Lebak salah satunya adalah memberdayakan para pelaku UMKM. Buktinya adalah dengan diikut sertakannya pelaku UMKM untuk mengisi stand milik Pemkab diajang Pekan Raja Jakarta (PRJ). Dengan demikian, keikutsertaan para pelaku UMKM setidaknya membuat produk kerajinan tangan asal Lebak dapat dikenal secara luas diluar daerah.

“Contoh nyatanya yakni kami diajak serta untuk mengisi stand milik Pemkab Lebak diajang Pekan raya Jakarta. Ini tentu saja akan berimbas kepada peningkatan ekonomi di bidang UMKM, karena produk olahan asli Lebak dikenal, kemudian dibeli warga luar,”kata Hadi Muntoha.(ko/red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.