Workshop NLP Dorong ASN Lebih Tangguh dan Positif Hadapi Tekanan Kerja

oleh -110 Dilihat

Jakarta  (MKNews)- Di tengah tuntutan kerja birokrasi yang kian kompleks dan penuh tekanan, penguatan kapasitas mental dan komunikasi aparatur sipil negara (ASN) menjadi kebutuhan mendesak. Hal itu tercermin dalam Workshop Neuro-Linguistic Programming (NLP) yang digelar pada 11–12 Desember 2025 di Hotel Ibis Raden Saleh, Jakarta Pusat. Kegiatan ini diikuti 12 peserta dari BPSDM DKI Jakarta dan BKPSDM Kabupaten Karawang, serta diselenggarakan oleh VSB Corp dengan pendekatan pembelajaran yang intensif dan aplikatif.

Workshop selama dua hari tersebut dirancang tidak sekadar menyampaikan konsep, tetapi menekankan praktik langsung teknik-teknik NLP yang relevan dengan dunia kerja ASN. Peserta diajak memahami cara kerja pikiran, emosi, dan perilaku, sekaligus melatih keterampilan komunikasi, pengelolaan tekanan, serta pembentukan mindset kerja yang lebih produktif. Fasilitator workshop, Coach Rasyid Taufik, CPC., CT.NLP, menegaskan bahwa NLP adalah keterampilan strategis bagi ASN di era kerja modern. “NLP membantu ASN menyelaraskan cara berpikir, merasakan, dan bertindak. Ketika pola pikir berubah, kualitas kinerja dan pelayanan publik ikut berubah,” ujarnya.

Dampak positif pelatihan ini dirasakan langsung oleh para peserta. Dr. Rahman Tanjung, Widyaiswara Ahli Madya BKPSDM Kabupaten Karawang, menyebut workshop NLP memberikan nilai tambah nyata bagi perannya sebagai pengajar dan pembina ASN. “Saya mendapatkan metode dan teknik yang sangat membantu, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas mengajar, tetapi juga untuk membangun motivasi, kepercayaan diri, dan kinerja. Manfaatnya tidak berhenti pada diri saya, tetapi juga bisa ditularkan kepada peserta didik dan rekan kerja,” tuturnya. Ia bahkan mendorong agar pelatihan NLP dapat diikuti oleh lebih banyak ASN.

Hal senada disampaikan Dr. Ima Rohimah, Widyaiswara Ahli Madya  BPSDM DKI Jakarta. Ia mengaku datang ke workshop dengan sikap terbuka dan semangat belajar. “Saya hadir seperti gelas kosong. ASN bekerja dengan target, tekanan, dan beban psikologis yang tidak ringan. Kita bukan robot; batin kita juga perlu diisi,” ungkapnya. Ia berharap pelatihan NLP dapat difasilitasi secara lebih luas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Jika individunya positif dan sehat secara mental, maka organisasinya juga akan tumbuh positif. Dari situ, kinerja birokrasi akan semakin kuat,” katanya.

Workshop NLP ini menegaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia ASN tidak cukup hanya berfokus pada aspek teknis dan administratif. Penguatan kesadaran diri, komunikasi, dan ketahanan mental menjadi fondasi penting dalam membangun birokrasi yang adaptif dan berdaya saing. Seperti ditegaskan Coach Rasyid Taufik, perubahan besar dalam organisasi publik selalu berawal dari perubahan cara berpikir manusianya. (ras/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.